Total Tayangan Halaman

Selasa, 25 Januari 2011

Sulit bagi kami untuk bercerita

Suatu ketika aku mau menidurkan buah hatiku yang terus menangis, karena kondisi memang  kurang enak badan, akupun bingung dengan dongeng apa yang harus kuceritakan. Mungkin aku bukanlah orang tua yang pandai mendongeng saat mau menidurkan buah hatiku. Akupun berusaha menghiburnya dengan cerita-cerita dan fenomena saat ini. Tak lama terbersit dalam ingatanku cerita masa lalu ketika orang tuaku berusaha menidurkan aku. Waktu itu umurku belum genap 6 tahun, namun aku masih ingat betul apa yang diceritakan oleh bundaku saat itu. Beliau menceritakan betapa indahnya keadaan sawah di desa kami. Saat menjelang musim tanam padi,kedua kakakku yang semuanya laki-laki bersama-sama anak-anak di desa berburu belut di sawah. Hasil tangkapan lumayan buat lauk pauk dirumah

Gambar 1 : situasi berburu belut di sawah

          Kami sekeluarga tinggal di sebuah desa kecil di pedalaman yang jauh dari keramaian kendaraan bermotor dan jauh bdari polusi. Gegap gempita anak-anak desa dalam berburu belut menjadi keasyikan tersendiri bagi kedua kakakku. Mereka benar-benar menikmati permaianan yang sangat mengesankan. Rasanya cerita itu ingin aku ceritakan kembali pada anakku, malam ini namun aku mengalami pergulatan batin yang berbeda. Bagaimana aku bisa memperhatankan cerita itu kepada anakku, apabila malam ini dia bisa tertidur dengan ceritaku, namun besok pagi dia menagih janji kepadaku untuk menunjukkan apa yang telah aku ceritakan semalam.
          Sungguh cerita ini teramat mahal bagiku apabila aku harus menunjukkan kondisi seperti itu. Karena sulit menemukan kondisi seperti itu.

Bahasan Cerita:
                         
            Seperti itulah kondisi yang terjadi sekarang,setelah lebih dari 25 tahun kita tidak bisa melihat kondisi alamiah di pedesaan dengan hamparan tanaman padi yang subur. Dan keaneka ragaman hayati yang terjaga, seperti halnya populasi belut yang terdapat di areal persawahan.
Bagimana tidak ? Karena petani telah banyak menggunakan pestisida kimiawi untuk memberantas hama. Kondisi semacam inilah yang bisa mengurangi bahkan merusak habitat asli  pada areal persawahan. Sebenarnya secara alami Tuhan telah mengaugerahkan alam dengan sistem kesimbangan yang memadai untuk kehidupan manusia, namun akibat ulah cerdik manusia yang selalu kejam terhadap lingkungan maka kesimbangan itu akan rusak. Sebagai akibatnya justru akan mengancam kehidupan manusia dengan berbagai bencana, timbulnya berbagai macam penyakit yang banyak diderita manusia.
Gambar 2 : Berbagai macam pestisida kimiawi

            Akibat dari penggunaan pestisida kimiawi akan banyak merusak lingkungan hidup. Masih terlihat jelas kisah Silent Spring yang pernah terjadi di dunia.  Silent Spring adalah sebuah buku yang ditulis oleh Rachel Carson dan diterbitkan oleh Houghton Mifflin pada tanggal 27 September 1962.Dalam tulisannya Rachel Carson menceritakan tentang kontribusi pestisida terhadap hancurnya ekosistem seperti matinya flora-fauna termasuk terganggunya kesehatan manusia, tetapi juga mendorong perubahan sikap dan sekaligus memotivasi mereka untuk melakukan aksi konkret meminta pemerintahnya melakukan tindakan drastis menghentikan penggunaan pestisida sebagai cara membasmi hama.
            Secara ekonomis pestisida kimiawai memang sangat membantu dalam memberantas hama secara cepat dan praktis, namun kita tidak boleh lengah dengan dampak yang lebih besar dalam waktu yang akan datang. Berbagai study penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dampak pestisida kimiawi akan lebih komplek yaitu terhadap lingkungan, karena adanya kesimbangan alam yang terganggu, dan justru bahkan mungkin akan terjadi peledakan hama yang lebih dasyat. Dampak nyata terhadap kesehatan pun akan terjadi karena akumulasi zat kimia  beracun dalam tubuh manusia akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Berbagai dampak negatip yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida diatas setidaknya mampu menyadarkan kita untuk beralih kepada bahan organic yang lebih ramah lingkungan. Kitapun berharap semoga bumi  yang kita tempati menjadi lahan yang subur  dan nyaman buat anak cucu kita.    
Saya sangatlah malu untuk menceritakan kembali dongeng orang tua saya 30 tahun yang lalu itu, karena realita yang terjadi sekarang sangatlah berbeda.. Bukan tidak mungkin cerita itu hanya akan menjadi sebuah legenda yang tidak mungkin akan bisa dilihat oleh anak cucu kita.
Tulisan ini saya persembahkan dalam rangka mengikuti beat blog writing contest. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Amin…


Minggu, 16 Januari 2011

MEMAKNAI PERTUMBUHAN EKONOMI BAGI PETANI

Di tengah klaim pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5.9 % pada tahun 2010, rasanya sangat ironis ketika masyarakat masih merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang semakin meningkat harganya. Kasus “ tiwul racun”, bunuh diri merupakan gambaran nyata keadaan sosial ekonomi di Indonesia.
Memang secara matematis perekonomian kita mengalami pertumbuhan, namun belum bisa dirasakan oleh masyarakat kecil. Hal ini disebabkan oleh pemerataan yang tidak menyentuh kalangan bawah..Yang lebih terpuruk lagi adalah nasib kaum petani yang sebenarnya mereka sangat berjasa dalam penyediaan pangan nasional, namun kesejahteraan bagi mereka tidaklah pernah berubah dan justru mengalami kemunduran. Pemerintah dinilai telah lalai dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kemajuan teknologi pertanian telah memaksa petani utuk bergantung pada pupuk kimiawi yang notabene tidak bisa diproduksi sendiri, obat-obat kimiawi dan benih yang tergantung pada produsen. Produk-produk sarana pertanian yang diproduksi perusahaan asing yang membanjiri Indonesia dirasakan sebagai kehancuran bagi pertanian kita. Petani banyak bergantung pada obat-obat kimiawi yang secara terus-menerus akan menimbulkan kekebalan terhadap organism penganggu tanaman disamping itu juga menyebabkan kerusakan lingkungan.
Petani tidak memiliki nilai tawar yang lebih terhadap hasil pertanian, apalagi ketika penen raya, seakan petani kalah dengan harga yang berlaku di pasaran. Bahkan mereka tak mampu menentukan harga pasar. Kemampuan sumber daya petani yang dinilai masih rendah dan akses mereka terhadap kebijakan publik yang masih kurang dinilai sebagai faktor yang turut memperlambat pembangunan pertanian. Belum lagi petani harus berhadapan dengan perubahan iklim yang tidak menentu sebagai akibat dari pemanasan global.


Kondisi inilah yang membuat nasib petani semakin terpuruk. Pemerintah pun tidak sepenuhnya menetapakan kebijakan yang populis terhadap mereka, Bagiamana tidak? Ditengah kondisi yang demikian justru pemerintah berencana menetapkan bea masuk 0 persen terhadap pangan. Pada kondisi tertentu pembebasan bea masuk memang menguntungkan petani terutama pada produk- produk sarana pertanian, seperti obat-obat pertanian, benih, juga import sapi bakalan sebagai bibit usaha budidaya sapi. Namun untuk bahan pangan yang layak dikonsumsi masyarakat seperti beras, gula, daging, justru akan merusak produksi pertanian kita.
Dari segi permodalan memang pemerintah telah meluncurkan kredit usaha rakyat dengan bunga yang rendah serta sistem penjaminan yang dapat diakses petani melalui bank pelaksana. Namun masih banyak bank enggan untuk mengucurkan kredit di bidang pertanian juga perikanan karena prospek usaha yang kurang menjanjikan. Namun kebijakan ini dinilai tetap belum bisa mengangkat kesejahteraan bagi petani. Petani kita yang rata-rata hanya petani gurem dengan luas lahan berkisar 0.5 – 1 ha tidak mampu lagi menikmati perbaikan kesejahteraan.
Belajar dari berbagai fenomena tersebut hendaknya pemerintah mengubah arah pembangunan pertanian yang lebih populis dan berpihak pada petani.Semoga harapan baru ini segera terwujud sebagai refleksi pemerintah dalam membangun negara agraris.

Senin, 27 Desember 2010

DAMPAK INVESTASI DI SEKTOR TELEKOMUNIKASI SELULER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Pemanfaatan teknologi komunikasi bagi Usaha Kecil dan Menengah


Kebutuhan komunikasi telah menjadi bagian kebutuhan manusia yang hampir seimbang dengan kebutuhan pokok. Tanpa disadari atau tidak hampir tiap bulan kita harus menyediakan dana untuk biaya komunikasi. Keadaan semacam ini telah dirasakan semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali pengusaha yang justru sangat membutuhan investasi di bidang komunikasi. Bagi kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kebutuhan komunikasi menjadi investasi yang penting untuk kelangsungan usaha.
Pengalaman penulis sebagai Account Officer di sebuah bank yang banyak menangani UKM memberikan gambaran bahwa saat ini pengusaha UKM telah peka terhadap teknologi dan informasi. Meskipun terletak di daerah pelosok namun mereka telah mengenal perangkat komunikasi modern untuk menjalankan usahanya. Berbagai informasi mengenai produk, permintaan barang, perubahan harga serta pemasaran produk UKM dapat diinformasikan melalui telepon maupun internet. Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa UKM telah memiliki webside sebagai ajang promosi produk mereka.Kondisi semacam ini tidak lepas dari kemudahan akses informasi yang banyak di tawarkan operator seluler.
Kehadiran beberapa operator seluler di Indonesia dengan berbagai fitur yang disediakan serta tarif yang kompetitif telah meramaikan perebutan pasar pelanggan seluler. Berbagai kemudahan ditawarkan untuk komunikasi pelanggan.
Bagi pelaku UKM investasi di bidang komunikasi sangat diperlukan guna memenangkan persaingan global. Kedepan memang banyak manfaat yang dapat diambil dari kemajuan teknologi komunikasi.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM dalam pemanfaatan teknologi komunikasi, antara lain:
1. Sebagai media marketing.
Penggunaan internet dapat mendorong transaksi on line melalui e-commerce. Hal ini memungkinkan pengusaha UKM untuk mempromosikan produk secara on line dan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui internet, meskipun mereka telah memiliki gerai atau toko yang of line.
2. Kemudahan transaksi, efektivitas dan kenyamanan transaksi.
Dengan data yang terintegrasi host to host maka pelanggan dapat melakukan transaksi e-banking. Transaksi ini memudahkan nasabah suatu bank untuk melakukan transfer uang, cek saldo, pembayaran tagihan Telpon, PLN ,kartu kredit dan pembayaran lainya. Hal ini menjawab kebutuhan bahwa keterbatasan waktu selalui dialami oleh pengusaha dalam melakukan aktivitas, untuk itu dengan layanan yang mobile meraka dapat melakukan transaksi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dari berbagai manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM secara makro keberadaan teknologi komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk itu peran serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam menciptakan iklim yang aman dengan penyediaan payung hukum yang kuat dalam berbagai transaksi. Sudah saatnya pemerintah memberikan kemudahan paket layanan komunikasi yang murah. Semoga kehadiran operator seluler dalam memberikan kontribusi dalam peningkatan layanan komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

DAMPAK INVESTASI DI SEKTOR TELEKOMUNIKASI SELULER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Pemanfaatan teknologi komunikasi bagi Usaha Kecil dan Menengah


Kebutuhan komunikasi telah menjadi bagian kebutuhan manusia yang hampir seimbang dengan kebutuhan pokok. Tanpa disadari atau tidak hampir tiap bulan kita harus menyediakan dana untuk biaya komunikasi. Keadaan semacam ini telah dirasakan semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali pengusaha yang justru sangat membutuhan investasi di bidang komunikasi. Bagi kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kebutuhan komunikasi menjadi investasi yang penting untuk kelangsungan usaha.
Pengalaman penulis sebagai Account Officer di sebuah bank yang banyak menangani UKM memberikan gambaran bahwa saat ini pengusaha UKM telah peka terhadap teknologi dan informasi. Meskipun terletak di daerah pelosok namun mereka telah mengenal perangkat komunikasi modern untuk menjalankan usahanya. Berbagai informasi mengenai produk, permintaan barang, perubahan harga serta pemasaran produk UKM dapat diinformasikan melalui telepon maupun internet. Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa UKM telah memiliki webside sebagai ajang promosi produk mereka.Kondisi semacam ini tidak lepas dari kemudahan akses informasi yang banyak di tawarkan operator seluler.
Kehadiran beberapa operator seluler di Indonesia dengan berbagai fitur yang disediakan serta tarif yang kompetitif telah meramaikan perebutan pasar pelanggan seluler. Berbagai kemudahan ditawarkan untuk komunikasi pelanggan.
Bagi pelaku UKM investasi di bidang komunikasi sangat diperlukan guna memenangkan persaingan global. Kedepan memang banyak manfaat yang dapat diambil dari kemajuan teknologi komunikasi.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM dalam pemanfaatan teknologi komunikasi, antara lain:
1. Sebagai media marketing.
Penggunaan internet dapat mendorong transaksi on line melalui e-commerce. Hal ini memungkinkan pengusaha UKM untuk mempromosikan produk secara on line dan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui internet, meskipun mereka telah memiliki gerai atau toko yang of line.
2. Kemudahan transaksi, efektivitas dan kenyamanan transaksi.
Dengan data yang terintegrasi host to host maka pelanggan dapat melakukan transaksi e-banking. Transaksi ini memudahkan nasabah suatu bank untuk melakukan transfer uang, cek saldo, pembayaran tagihan Telpon, PLN ,kartu kredit dan pembayaran lainya. Hal ini menjawab kebutuhan bahwa keterbatasan waktu selalui dialami oleh pengusaha dalam melakukan aktivitas, untuk itu dengan layanan yang mobile meraka dapat melakukan transaksi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dari berbagai manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM secara makro keberadaan teknologi komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk itu peran serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam menciptakan iklim yang aman dengan penyediaan payung hukum yang kuat dalam berbagai transaksi. Sudah saatnya pemerintah memberikan kemudahan paket layanan komunikasi yang murah. Semoga kehadiran operator seluler dalam memberikan kontribusi dalam peningkatan layanan komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Rabu, 15 Desember 2010

MENUJU GREEN BANKING

Pengaruh kerusakan lingkungan telah dirasakan oleh manusia di bumi, suhu bumi yang semakin meningkat akibat dari pemanasan global, kerusakan hutan akibat illegal logging dan banjir yang sering melanda berbagai penjuru dunia semakin membuat kita sadar bahwa begitu pentingnya kelestarian lingkungan hidup.Untuk itu diperlukan peran serta semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali perbankan sebagai lembaga keuangan.
Menuju green banking itulah wacana yang penulis cermati sebagai bentuk tanggung jawab industri perbankan terhadap lingkungan hidup. Karena selama ini bank hanya dipandang sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi. Namun seiring dengan perkembangan waktu, bisnis perbankan semakin meluas hingga pada perencanaan keuangan (financial planning) yang bertujuan memberikan pengelolaan keuangan nasabah untuk mampu memberikan keputusan terhadap investasi dana nasabah. Untuk itu konsep green banking diperlukan sebagai pertimbangan agar bank dan nasabah mampu menjalankan usaha tanpa merusak kelangsungan lingkungan.
Dalam setiap aktivitas perbankan baik penyaluran kredit, penghimpunan dana, dan pelayanan kepada nasabah hendaknya tetap dilakukan dengan orientasi pada lingkungan hidup. Penyaluran kredit kepada pelaku usaha kecil menengah, perusahaan dan lingkage program merupakan salah satu aktivitas perbankan yang banyak meraup untung. Dengan keuntungan yang melimpah dari penyaluran kredit , bankir pun dituntut untuk bisa memberikan kredit yang tetap berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan.
Green Banking
Green banking merupakan kontribusi perbankan dalam menjaga lingkungan hidup dengan mengedepankan teknologi yang ramah terhadap lingkungan. Ada beberapa hal yang mampu diberikan bank dalam turut serta menjaga lingkungan hidup :
-Memasukan analisis pengelolalan lingkungan sebagai pertimbangan dalam putusan kredit.
Dalam memmberikan analisa pengajuan kredit oleh debitur, hendaknya bank menilai kelayakan usaha secara komprehensip,tidak terbatas dari segi finansial perusahaan, dan aspek 5 C (character, capacity, capital, condition dan collateral) namun memasukkan penilaian kelayakan lingkungan sebagai bahan pertimbangan.
Untuk itu diharapkan lembaga terkait yang menganalisis AMDAL mampu menyajikan database yang dapat diakses perbankan mengenai perusahaan-perusahaan yang belum menerapkan standar pengelolaan lingkungan.
Disamping iti bank harus menerapkan panduan ESRM (Environmental and Social Risk Management) sebagai paduan kelayakan kredit melalui penilaian resiko lingkungan hidup dan sosial masyarakat yang mungkin terjadi dari suatu proyek yang dibiayai bank
Dengan analisis tersebut bank tentunya tidak ingin kredit yang disalurkan kepada pengusaha hanya dilakukan untuk kegiatan eksplorasi alam secara terus menerus tanpa melakukan tindakan ramah lingkungan.
-Alokasi dana CSR (Corporate Social Responsible) untuk menjaga lingkungan hidup.
Program CSR yang dilakukan bank hendaknya bertumpu pada pembangunan berkelanjutan, dimana dalam melakukan aktivitasnya perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun harus memperhatikan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial bank maka program CSR hendaknya mampu digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kelanjutan lingkungan hidup.Program penanaman pohon, penyelamatan biota laut dan daur ulang limbah merupakan kegiatan yang dapat dilakukan melalui program CSR.
Bank Indonesia melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API) telah memasukkan green banking sebagai point penting yang harus dijalankan bank sebelum menyalurkan kredit kepada debitur.Ini merupakan langkah baik pemerintah dalam merumuskan kebijakan perbankan yang pro environment. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa peran serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberikan kebijakan yang mampu mengarahkan perbankan dalam menjalankan program green banking. Alangkah lebih efektifnya apabila green banking dijadikan ajang award bagi perbankan di Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Karena sampai saat ini belum ada perbankan di Indonesia yang menerapkan green banking sepenuhnya.
Kedepan green banking diharapkan mampu dilaksanakan perbankan sebagai wujud tanggung jawab dan apresiasi dalam menjaga kelangsungan hidup. Konsep Green banking tidak hanya menjadi semboyan saja. Semoga.

Minggu, 28 November 2010

Peran Operator dalam memajukan pendidikan dan perekonomian di daerah pinggiran kota dan pedalaman

Ketika Solikin mengenal hp dan intenet


Sebagimana anak desa pada umumnya setiap pulang sekolah dan bermain dengan teman-teman sebayanya Solikin harus membantu orang tuanya mencari rumput.Maklum dia dilahirkan dari keluarga petani penggarap yang hidup dengan bercocok tanam dan beternak.Membantu orang tua untuk mencari rumput di sore hari adalah hal yang memang umum dilakukan oleh anak-anak di desa, tak terkecuali solikin yang masih duduk di bangku kelas 5 SD. Dan memang apa yang dialami sholikin adalah gambaran yang umum dijumpai penulis saat saya masih kecil hingga dewasa.
Namun seiring dengan perkembangan jaman,kondisi seperti itu telah banyak mengalami perubahan. Suatu pagi di hari minggu solikin menangis minta uang Rp 5.000 kepada orang tuanya untuk ke warnet. Orang tuanya yang buta huruf pun agak marah karena sebulan yang lalu solikin sudah mendapat hadiah dari orang tuanya berupa hp karena dia mampu mempertahankan rangking 1 di kelasnya. Dan dengan hp yang baru dia bisa berkomunikasi dengan kakak dan saudara-saudaranya yang merantau di sumatra. Berbagai informasi dan kejadian yang ada di desa bisa diinformasikan langsung ke saudaranya di perantauan, begitu juga sebaliknya. Ia pun mahir mengirim foto lewat MMS dan mencoba membuat akun Facebook untuk saling berkomentar dengan teman- teman di sekolahnya. Kakaknya yang berada di pelosok Sumatra pun mampu menginformasikan harga karet, dan kelapa sawit serta memberikan informasi perolehan panen kepada seorang pemilik lahan yang ada di Jawa,karena ia hanya penggarap.
Solikin adalah gambaran sosok anak-anak dipedesaan yang melek terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Bagaimana tidak diusianya yang masih anak-anak ia sudah mulai mengenal internet dan juga hp sebagai alat komunikasi. Dia berusaha memecahkan soal-soal di bangku sekolah dengan mencari informasi di internet, dan mulai mengenal e-learning. Dan ternyata yang dialami Solikin juga dialami oleh anak-anakdi pedesaan pada saat ini. HandpPhone, akses internet sudah mulai mereka kenal sejak dini. Keadaan seperti ini memang berbeda jauh dengan jaman yang penulis alami saat masa kanak-kanak. Begitulah kondisi sekarang,kalau dulu kita hidup di desa sekarang kita hidup di dunia maya juga.
Gambaran diatas setidaknya memberikan ilustrasi yang jelas bahwa keberadaan perangkat komunikasi telah banyak dikenal masyarakat dan menjadi suatu kebutuhan. Dan tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan operator seluler sangat berperan dalam memberikan kontribusi di bidang pendidikan dan perekonomian.
Dengan kondisi tersebut diharapkan operator seluler mampu memberikan tarif yang terjangkau masyarakat dan fitur-fitur yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena dengan fasilitas yang lengkap dan harga yang terjangkau diharapkan pelanggan tetap bertahan menjaga loyatitas.

Selasa, 16 November 2010

BAGAIMANA MENJAGA FUNGSI INTERMEDIASI BANK DI TENGAH KENAIKAN GWM


Mendekati penghujung tahun 2010 pemerintah melalui Bank Indonesia berusaha menjaga inflasi pada target yang telah ditentukan yaitu 5 % dengan kisaran plus minus 1 %. Untuk itu dalam rangka mendukung stabilitas moneter dan menyerap likuiditas yang berlebih akirnya diambil langkah bijak dengan menaikan Giro Wajib Minimum pada perbankan.
Kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) per tanggal 1 november 2010 dari 5 % menjadi 8 % berdasarkan PBI No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 oktober 2010 banyak menimbulkan kekawatiran di lingkungan perbankan. Berbagai analisis dan kajian banyak merespon  negatif terhadap kenaikan GWM tersebut karena banyak dituding akan menyebabkan kenaikan biaya Cost of Fund  bagi bank sehingga mereka tidak mampu lagi mencetak Laba yang besar.Kekawatiran bankir untuk tidak bisa meraih laba yang besar pada tahun depan memang cukup beralasan karena dampak kenaikan GWM akan dirasakan dalam 4-6 bulan ke depan, karena bank harus menanggung beban biaya atas dana masyarakan yang telah dihimpun.
Namun kita tidak perlu pesimis untuk bisa memenuhi aturan Bank Indonesia atas kenaikan GWM tersebut. Ada beberapa strategi yang mesti dijalankan perbankan untuk bisa tetap eksis, beberapa hal yang patut kita cermati adalah :
-Menjaga porsi dana murah. Bank hendaknya mampu mengatur strategi untuk menjaga porsi dana murah yang seimbang, yaitu dengan mengurangi deposito yang selama ini merupakan dana mahal bagi bank dan menambah jumlah dana giro serta tabungan. Penambahan giro dapat dilakukan dengan aktif mengadakan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasa dan perusahaan untuk dapat mempercayakan pengelolaan keuangan di bank.
-Menaikan LDR (Loan to Deposit Ratio) . Untuk menjaga funsi intermediasi yang seimbang dalam sebuah bank, diperlukan tingkat LDR yang baik. Sampai saat ini masih banyak bank yang masih memiliki LDR dibawah 70 % sehingga belum  mampu melakukan fungsi intermediasi dengan baik.
Guna mendorong pertumbuhan ekonomi, bank diharapkan mampu menaikkan LDR pada kisaran 70-100%. Disamping itu tetunya Laba yang diperoleh bank dengan kenaikan LDR akan mampu naik.
GWM bukanlah satu satunya factor mempengaruhi penyaluran kredit ,sehingga kenaikan GWM ditakutkan akan menurunkan laba, namun untuk mampu meraih laba yang besar tentunya kita tidak perlu menaikkan suku bunga pinjaman, karena BI rate pun pada posisi yang tetap bahkan kecenderungan turun karena masih dirasakan bahwa suku bunga pinjaman di Indonesia masih tinggi dibandingkan beberapa Negara lain di Asia. Tentunya  pemerintah pun berusaha menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan memajukan sektor riil. Sehingga kebijakan yang bisa diambil adalah mempermudah pelaku usaha untuk mendapatkan pinjaman dari bank dengan suku bunga yang wajar.
Kedepan bank harus agresif menyalurkan kredit untuk menjaga LDR pada posisi yang seimbang agar fungsi intermediasi bank mampu berjalan. LDR pada kisaran 78-100 % diharapkan bank mampu menjaga fungsi intermediasi yang seimbang.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kontribusi pendapatan dari pinjaman adalah faktor utama yang mampu menaikkan laba, namun disisi lain bank seharusnya mampu memenuhi kebutuhan finansial nasabah.
            Seiring dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan nasabah, bank kini telah membuka pelayanan yang lebih luas yaitu sebagai tempat pembayaran PLN, Leasing sepeda motor, pembelian pulsa, jasa pengiriman uang (remittance). Dengan fleksibilitas yang mampu dijalankan oleh sebuah bank untuk memenuhi kebutuhan financial nasabah diharapkan bank mampu menjadi One Stop Shopping