Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Desember 2010

DAMPAK INVESTASI DI SEKTOR TELEKOMUNIKASI SELULER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Pemanfaatan teknologi komunikasi bagi Usaha Kecil dan Menengah


Kebutuhan komunikasi telah menjadi bagian kebutuhan manusia yang hampir seimbang dengan kebutuhan pokok. Tanpa disadari atau tidak hampir tiap bulan kita harus menyediakan dana untuk biaya komunikasi. Keadaan semacam ini telah dirasakan semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali pengusaha yang justru sangat membutuhan investasi di bidang komunikasi. Bagi kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kebutuhan komunikasi menjadi investasi yang penting untuk kelangsungan usaha.
Pengalaman penulis sebagai Account Officer di sebuah bank yang banyak menangani UKM memberikan gambaran bahwa saat ini pengusaha UKM telah peka terhadap teknologi dan informasi. Meskipun terletak di daerah pelosok namun mereka telah mengenal perangkat komunikasi modern untuk menjalankan usahanya. Berbagai informasi mengenai produk, permintaan barang, perubahan harga serta pemasaran produk UKM dapat diinformasikan melalui telepon maupun internet. Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa UKM telah memiliki webside sebagai ajang promosi produk mereka.Kondisi semacam ini tidak lepas dari kemudahan akses informasi yang banyak di tawarkan operator seluler.
Kehadiran beberapa operator seluler di Indonesia dengan berbagai fitur yang disediakan serta tarif yang kompetitif telah meramaikan perebutan pasar pelanggan seluler. Berbagai kemudahan ditawarkan untuk komunikasi pelanggan.
Bagi pelaku UKM investasi di bidang komunikasi sangat diperlukan guna memenangkan persaingan global. Kedepan memang banyak manfaat yang dapat diambil dari kemajuan teknologi komunikasi.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM dalam pemanfaatan teknologi komunikasi, antara lain:
1. Sebagai media marketing.
Penggunaan internet dapat mendorong transaksi on line melalui e-commerce. Hal ini memungkinkan pengusaha UKM untuk mempromosikan produk secara on line dan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui internet, meskipun mereka telah memiliki gerai atau toko yang of line.
2. Kemudahan transaksi, efektivitas dan kenyamanan transaksi.
Dengan data yang terintegrasi host to host maka pelanggan dapat melakukan transaksi e-banking. Transaksi ini memudahkan nasabah suatu bank untuk melakukan transfer uang, cek saldo, pembayaran tagihan Telpon, PLN ,kartu kredit dan pembayaran lainya. Hal ini menjawab kebutuhan bahwa keterbatasan waktu selalui dialami oleh pengusaha dalam melakukan aktivitas, untuk itu dengan layanan yang mobile meraka dapat melakukan transaksi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dari berbagai manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM secara makro keberadaan teknologi komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk itu peran serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam menciptakan iklim yang aman dengan penyediaan payung hukum yang kuat dalam berbagai transaksi. Sudah saatnya pemerintah memberikan kemudahan paket layanan komunikasi yang murah. Semoga kehadiran operator seluler dalam memberikan kontribusi dalam peningkatan layanan komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

DAMPAK INVESTASI DI SEKTOR TELEKOMUNIKASI SELULER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Pemanfaatan teknologi komunikasi bagi Usaha Kecil dan Menengah


Kebutuhan komunikasi telah menjadi bagian kebutuhan manusia yang hampir seimbang dengan kebutuhan pokok. Tanpa disadari atau tidak hampir tiap bulan kita harus menyediakan dana untuk biaya komunikasi. Keadaan semacam ini telah dirasakan semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali pengusaha yang justru sangat membutuhan investasi di bidang komunikasi. Bagi kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kebutuhan komunikasi menjadi investasi yang penting untuk kelangsungan usaha.
Pengalaman penulis sebagai Account Officer di sebuah bank yang banyak menangani UKM memberikan gambaran bahwa saat ini pengusaha UKM telah peka terhadap teknologi dan informasi. Meskipun terletak di daerah pelosok namun mereka telah mengenal perangkat komunikasi modern untuk menjalankan usahanya. Berbagai informasi mengenai produk, permintaan barang, perubahan harga serta pemasaran produk UKM dapat diinformasikan melalui telepon maupun internet. Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa UKM telah memiliki webside sebagai ajang promosi produk mereka.Kondisi semacam ini tidak lepas dari kemudahan akses informasi yang banyak di tawarkan operator seluler.
Kehadiran beberapa operator seluler di Indonesia dengan berbagai fitur yang disediakan serta tarif yang kompetitif telah meramaikan perebutan pasar pelanggan seluler. Berbagai kemudahan ditawarkan untuk komunikasi pelanggan.
Bagi pelaku UKM investasi di bidang komunikasi sangat diperlukan guna memenangkan persaingan global. Kedepan memang banyak manfaat yang dapat diambil dari kemajuan teknologi komunikasi.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM dalam pemanfaatan teknologi komunikasi, antara lain:
1. Sebagai media marketing.
Penggunaan internet dapat mendorong transaksi on line melalui e-commerce. Hal ini memungkinkan pengusaha UKM untuk mempromosikan produk secara on line dan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui internet, meskipun mereka telah memiliki gerai atau toko yang of line.
2. Kemudahan transaksi, efektivitas dan kenyamanan transaksi.
Dengan data yang terintegrasi host to host maka pelanggan dapat melakukan transaksi e-banking. Transaksi ini memudahkan nasabah suatu bank untuk melakukan transfer uang, cek saldo, pembayaran tagihan Telpon, PLN ,kartu kredit dan pembayaran lainya. Hal ini menjawab kebutuhan bahwa keterbatasan waktu selalui dialami oleh pengusaha dalam melakukan aktivitas, untuk itu dengan layanan yang mobile meraka dapat melakukan transaksi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dari berbagai manfaat yang dapat diperoleh pengusaha UKM secara makro keberadaan teknologi komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk itu peran serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam menciptakan iklim yang aman dengan penyediaan payung hukum yang kuat dalam berbagai transaksi. Sudah saatnya pemerintah memberikan kemudahan paket layanan komunikasi yang murah. Semoga kehadiran operator seluler dalam memberikan kontribusi dalam peningkatan layanan komunikasi dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Rabu, 15 Desember 2010

MENUJU GREEN BANKING

Pengaruh kerusakan lingkungan telah dirasakan oleh manusia di bumi, suhu bumi yang semakin meningkat akibat dari pemanasan global, kerusakan hutan akibat illegal logging dan banjir yang sering melanda berbagai penjuru dunia semakin membuat kita sadar bahwa begitu pentingnya kelestarian lingkungan hidup.Untuk itu diperlukan peran serta semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali perbankan sebagai lembaga keuangan.
Menuju green banking itulah wacana yang penulis cermati sebagai bentuk tanggung jawab industri perbankan terhadap lingkungan hidup. Karena selama ini bank hanya dipandang sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi. Namun seiring dengan perkembangan waktu, bisnis perbankan semakin meluas hingga pada perencanaan keuangan (financial planning) yang bertujuan memberikan pengelolaan keuangan nasabah untuk mampu memberikan keputusan terhadap investasi dana nasabah. Untuk itu konsep green banking diperlukan sebagai pertimbangan agar bank dan nasabah mampu menjalankan usaha tanpa merusak kelangsungan lingkungan.
Dalam setiap aktivitas perbankan baik penyaluran kredit, penghimpunan dana, dan pelayanan kepada nasabah hendaknya tetap dilakukan dengan orientasi pada lingkungan hidup. Penyaluran kredit kepada pelaku usaha kecil menengah, perusahaan dan lingkage program merupakan salah satu aktivitas perbankan yang banyak meraup untung. Dengan keuntungan yang melimpah dari penyaluran kredit , bankir pun dituntut untuk bisa memberikan kredit yang tetap berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan.
Green Banking
Green banking merupakan kontribusi perbankan dalam menjaga lingkungan hidup dengan mengedepankan teknologi yang ramah terhadap lingkungan. Ada beberapa hal yang mampu diberikan bank dalam turut serta menjaga lingkungan hidup :
-Memasukan analisis pengelolalan lingkungan sebagai pertimbangan dalam putusan kredit.
Dalam memmberikan analisa pengajuan kredit oleh debitur, hendaknya bank menilai kelayakan usaha secara komprehensip,tidak terbatas dari segi finansial perusahaan, dan aspek 5 C (character, capacity, capital, condition dan collateral) namun memasukkan penilaian kelayakan lingkungan sebagai bahan pertimbangan.
Untuk itu diharapkan lembaga terkait yang menganalisis AMDAL mampu menyajikan database yang dapat diakses perbankan mengenai perusahaan-perusahaan yang belum menerapkan standar pengelolaan lingkungan.
Disamping iti bank harus menerapkan panduan ESRM (Environmental and Social Risk Management) sebagai paduan kelayakan kredit melalui penilaian resiko lingkungan hidup dan sosial masyarakat yang mungkin terjadi dari suatu proyek yang dibiayai bank
Dengan analisis tersebut bank tentunya tidak ingin kredit yang disalurkan kepada pengusaha hanya dilakukan untuk kegiatan eksplorasi alam secara terus menerus tanpa melakukan tindakan ramah lingkungan.
-Alokasi dana CSR (Corporate Social Responsible) untuk menjaga lingkungan hidup.
Program CSR yang dilakukan bank hendaknya bertumpu pada pembangunan berkelanjutan, dimana dalam melakukan aktivitasnya perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun harus memperhatikan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial bank maka program CSR hendaknya mampu digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kelanjutan lingkungan hidup.Program penanaman pohon, penyelamatan biota laut dan daur ulang limbah merupakan kegiatan yang dapat dilakukan melalui program CSR.
Bank Indonesia melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API) telah memasukkan green banking sebagai point penting yang harus dijalankan bank sebelum menyalurkan kredit kepada debitur.Ini merupakan langkah baik pemerintah dalam merumuskan kebijakan perbankan yang pro environment. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa peran serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberikan kebijakan yang mampu mengarahkan perbankan dalam menjalankan program green banking. Alangkah lebih efektifnya apabila green banking dijadikan ajang award bagi perbankan di Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Karena sampai saat ini belum ada perbankan di Indonesia yang menerapkan green banking sepenuhnya.
Kedepan green banking diharapkan mampu dilaksanakan perbankan sebagai wujud tanggung jawab dan apresiasi dalam menjaga kelangsungan hidup. Konsep Green banking tidak hanya menjadi semboyan saja. Semoga.